Senin, 07 November 2011

Apakah anak anda mengalami alergi susu sapi ?

Salah satu masalah yang sering dikeluhkan ibu-ibu muda yang memiliki bayi dibawah usia lima tahun adalah mengenai efek pemberian susu formula atau makanan pendamping ASI. sering menjadi pertanyaan susu formula seperti apakah yang aman bagi anak saya?? atau adakah efek samping dari pemberian susu formula atau makanan tambahan pendamping ASI bagi bayi saya???

Taukah anda bahwa tidak semua anak dapat dengan mudah menerima makanan dari jenis apapun, termasuk susu formula??? Taukah anda bahwa anak anda dapat menderita alergi dari beberapa jenis makanan tertentu??? Ada beberapa anak yang mengalami reaksi alergi pada jenis makanan tertentu, termasuk salah satunya adalah alergi susu sapi. 
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di poliklinik Alergi Imunologi Anak RSCM Jakarta, bahwa dari seluruh anak yang menderita alergi, sekitar 2,4% nya mengalami alergi susu sapi. Alergi susu sapi merupaka salah satu penyakit yang diakibat dari reaksi imunologik yang timbul setelah pemberian susu sapi atau makanan yang mengandung susu sapi. Reaksi ini dapat terjadi dalam waktu yang cepat atau lambat.
Hasil penelitian Hide (1997) menunjukkan adanya penurunan angka kejadian alergi susu sapi seiring dengan bertambahnya usia. Studi prospektif lain menyebutkan sebagian dari anak yang menderita alergi susu sapi akan menghilangkan gejalanya setelah umur satu tahun.
Pada umumnya bayi yang mengalami alergi susu sapi cenderung memiliki riwayat alergi pada kedua orang tuanya. Sebaiknya hindari paparan protein susu sapi sejak dini. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain :
  • Pemebrian ASI eksklusif
  • Pemberian formula hipoalergik, casein free, protein hidrolisat
  • Pemberian formula susu kedelai
  • Diet penghindaran susu sapi pada ibu menyusui bayi yang mempunyai resiko alergi
Kenali gejala alergi susu sapi pada anak anda:
  1. Gejala alergi dapat timbul dalam waktu singkat ataupun lambat setelah anak mengkonsumsi makanan yang mengandung susu sapi.
  2. Gejala alergi dapat timbul pada anak yang sebelumnya pernah menderita asma, rinitis alergika, urtikaria, dermatitis alergika atau riwayat alergi pada obat-obat jenis tertentu
  3. Gejala klinis yang timbul dapat berupa muntah, diare, BAB yang mengandung bercak darah, obstipasi, sesak nafas atau urtikaria.
Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada kasus seperti ini, diantaranya :
  • Pemeriksaan darah, terdiri dari : pemeriksaan darah tepi dengan melihat hitung jenis leukosit > 3%, eosinofil total > 300/ml, kadar Ig E total.
  • Pemeriksaan Rasiollergosorbent Test (RAST) yang dinyatakan positif bila hasilnya 1 dan hasil yang positif berkolerasi baik.
  • Pharmacia CAP yang hampir sama dengan pemeriksaan ELISA, dinyatakan positif bila hasilnya > 32kUa/L.
  • Uji Kulit dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu Uji tusuk kulit, Uji gores dan Uji intradermal. Akurasi hasil positif <50% dan apabila hasilnya negatif dapat memprediksi tidak terjadinya alergi igE mediated sebesar 95%.Timbulnya indurasi sebesar >6 mm pada anak <2 tahun atau >8 mm pada anak >2 tahun dinyatakan positif.
  • Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam uji tusuk kulit, yaitu : hasil negatif dapat terjadi pada anak berusia < 1 tahun.
Jika anda mendapati anak anda mengalami gangguan percernaan akibat dari konsumsi makanan yang mengandung susu sapi, maka jangan khawatir. Ada beberapa cara yang dapat di lakukan apabila pendapati anak dengan alergi susu sapi. 
  1. Berikan ASI eksklusif pada bayi dengan menghindari pemberian susu sapi pada ibu.
  2. Berikan susu formula yang bebas susu sapi dengan bayi resiko tinggi menderita alergi susu sapi
  3. Tidak di anjurkan untuk mengganti susu sapi dengan susu kambing atau hewan jenis lain pada anak degan alergi susu sapi.
  4. Pemberian Terapi medikamentosa sesuai dengan kondisi dan gejala yang ditimbulkan.
Segera konsultasikan anak anda dengan dokter spesialis anak terdekat.
Lakukan pemantauan tumbuh kembang anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar