Selasa, 08 November 2011

Anak anda mengalami campak??

Campak, measles atau rubeola merupakan penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus campak. Penyakit ini sangat infeksius, dapat menular sejak awal masa prodormal sampai lebih kurang 4 hari setelah munculnya gejala ruam kemerahan pada kulit. Penyebaran infeksi terjadi melalui droplet atau percikan air ludah. Angka kejadian campak di Indonesia sejak tahun 1999 sampai 2002 masih tinggi, sekitar 3.000 - 4.000 per tahun. Usia terbannyak menderita campak adalah pada anak di bawah umur 12 tahun, kemudian pada kelompok umur 1-4 tahun dan pada usia 5-14 tahun.

Sejak tahun 1982 imunisasi campak sudah dimasukkan dalam program imunisasi nasional. angka cakupan imunisasi menurun <80% dalam 3 tahun terakhir sehingga masih dijumpai daerah kantong resiko tinggi transmisi virus campak.


Gejala yang timbul :
  • Demam tinggi terus menerus 38,5'C atau lebih.
  • Dapat disertai batuk, pilek, nyeri telan, mata merah dan silau bila terkena cahaya dan diare.
  • Pada hari ke 4-5 demam, mulai timbul ruam kulit, didahului dengan suhu lebih meningkat dari sebelumnya.
  • Pada saat itu dapat disertai dengan timbulnya kejang
Pada pemeriksaan kemungkinan akan ditemukan :
  • Stadium prodormal : Faring tampak hiperemis, nyeri telan, stomatitis, konjungtivitis, dan tanda patognomonik koplik spot, yaitu timbulnya enentema mukosa pipi di depan molar tiga
  • Stadium erupsi : timbul ruam makulopapular yang bertahan selama 5-6 hari. Diawali didaerah batas rambut belakang telinga yang kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
  • Stadium penyembuhan : selama 3 hari ruam akan berangsur menghilang dan berubah menjadi kehitaman.
Berbagai komplikasi dapat menyertai pada keadaan ini seperti :
  • Diare yang menyebabkan dehidrasi
  • Infeksi telinga tengah
  • Croup diseases
  • Bronkopneumonia
  • Ensefalitis akut
Penanganan yang dapat dilakukan adalah 
Berikan pengobatan secara suportif.
Anak segera di rawat inap dan di masukkan ke ruang isolasi, berikan vitamin A 100.000 iu, dan dilanjutkan 1.500 iu pada anak dengan malnutrisi. Berikan diet makanan lunak cukup air dengan jumlah kalori yang memadai.
Berikan penanganan sesuai dengan komplikasi pada anak.
Antibiotik hanya diberikan pada keadaan yang disertai dengan infeksi sekunder.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar